Senin, Agustus 31, 2009

Kepada KAU penegak teguh

Kepada KAU penegak teguh

…………Pusara jiwa rerengkuh……………
Keharibaan yang penat

Menyaingi kilas tentang perubahan peran
Jiwa yang kerontang penuh desir sendu
Pegal jiwa gagahi waktu



Ketika kebocoran melumatkan raga
Sendi-sendiku mulai ngilu
Berdayakah aku ini?.....


Kini suatu mega telah menguning
Sambut pancar sinar terang
Berjalan berderap lirih


Dilorong-lorong usang berdebu
Menilas medan tak berjarak

Wahai KAU sang penegak teguh

Batang rerengkuh Jiwaku patah
Kucukupkan sebait nada nafas ini


Akan keinginan BAIK


Minggu, Agustus 30, 2009

PADANG HARAPKU






Padang harapku


Tersesat dahagaku menelisik dalam semak
Butir butir ilmuku sungguh picik
Melihat dunia yang semakin melebar
Meluaskan dan melesitkan angan canggih



Tapi …..jasadku menetap dalam gerak henti

Batinku membuncah……..

Sanggupkah aku

Dahaga yang makin mongering ini harapkan basah

Jiwa siapa menaruh kasih…..

Jika dalam setiap nafas ada secercah harap

Maka harapan apakah gerangan


Memang raga yang kian menjauh dari sisi abad

Memperkokoh segudang dimensi ingin

Tak pelak keberdayaanku pun menyaingi

Sungguh terkulai…..


Mereka kadang enggan bersandiwara

Membiarkan……….

Mengentasku dalam kubang yang gelap










MERPATI JINGGA



Merpati Jingga


Sandiwara merpati jingga
Lelantun merdu sajak si merpati jingga
Membahana menuansakan derap….
Mengisi hingar bingar kepenatan



Daku kucilkan,dada



semerbak arum,niscaya
merpati jingga bertengger mesra
dalam ranting-rantig kecil
di balik semain rantingnya



bermunculan kucuran syahdu
bertenggerlah jasadnya
menyampingkan sukmanya
menyatu dan menjelma





sesosok merpati jingga nan indah
menyanyikan simponi rindu
beriringan dengan kicauanya







sejenak batinku bermekaran
mengembangkan ranting persinggahanya
menyatu dan menjelma bersamanya