dalam penat kusam buramku
kuterjemahkan seribu langkah kaki yang bergerak pelan
Ia datang membawa pesan
Ia tak sendiri
Ia bersama Rasa memelasnya
sesampainya dipersinggahan
kututurkan sajak lelantun
bercerita tentang mega yang lalu
apa jawabnya ?
"garis-garis hidup membekas jelas dalam guratan hidupku"
oh...sungguh membisingkan telinga batinku
memerihkan .......
ku eje satu persatu ruas jari nasibnya
namun ketidak berdayaanku justru merobohkan nya
oh.... sahabat ku
aku memelas melihat mu
ingin rasanya
jiwa rasa bahkan raga ini mewakili
akan ku tempuh medan deritamu
dengan kaki ini
berjalan bersama suka dukamu
(This Poem is dedicated for my friend)