Rabu, September 16, 2009

BATIN YANG MENGIBA



 

dalam penat kusam buramku 
kuterjemahkan seribu langkah kaki yang bergerak pelan
Ia datang membawa pesan 
Ia tak sendiri 
Ia bersama Rasa memelasnya


sesampainya dipersinggahan
kututurkan sajak lelantun
bercerita tentang mega  yang lalu
apa jawabnya ?
"garis-garis hidup membekas jelas dalam guratan hidupku"


oh...sungguh membisingkan telinga batinku 
memerihkan .......
ku eje satu persatu ruas jari nasibnya
namun ketidak berdayaanku justru merobohkan nya 


oh.... sahabat ku 

aku memelas melihat mu 
ingin rasanya 
jiwa rasa bahkan raga ini mewakili
akan ku tempuh medan deritamu
dengan kaki ini
 berjalan bersama suka dukamu


(This Poem is dedicated for my friend)