Minggu, September 27, 2009

GERAH


GERAH

Puingan dahaga yang melemas raga
Merasuk mengeringkan peluh kehingar bingaran
Jasad yang melirih Menyanjung dengan penuh hayat yang begitu dalam




Jika saatnya tiba ingin kubisikan suara desir sesaku
Pun jika raga ini tak mampu,maka cukuplah dua mata ini kan jadi saksi
Dibalik keras deru muakku




Seribu bahkan berjuta gumpalan atmosfer meradang
Maukah kau saksikan ku terkapar dalam kekalahan
Ya,….jika satu urat nadi ini putus




Wakilkanlah jiwa keharu biruanku
Gundah gulana semakin membuncah
Menyaksikan penuh dengan guyon yang lebih
Aku ini tetap aku……..




Pandanglah…aku dengan matamu
Jika kau tawarkan mata yang lain


Maka bayangkanlah semilir hembus desir waktu berhenti .....